Judul Berjalan

TULISAN MOUSE BERJALAN

BERJALAN KEKANAN DAN KEKIRI

SELAMAT BERGABUNG DENGAN KANGTARJOSENDANGREJO..... AYO LATIHAN NGE BLOG BERSAMA-SAMA

Berjalan kekanan kekiri

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MINAL AIDZIN WAL FA IDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

APLIKASI RAPORT SD SEDERAJAT KURIKULUM 2013 REVISI


Silahkan download aplikasi Raport SD untuk kelas 1 sem 1 Kelas 2 sem 1 Kelas 4 Sem 1 dan Kelas 5 sem 1 GRATIS SERATUS PERSEN
Untuk Petunjuk Penggunaan file silahkan DOWNLOAD
RAPORT SD KELAS 1 SEM 1 : DOWNLOAD
RAPORT SD KELAS 2 SEM 1 : DOWNLOAD
RAPORT SD KELAS 4 SEM 1 : DOWNLOAD
RAPORT SD KELAS 5 SEM 1 : DOWNLOAD
JUKNIS PENILAIAN : DOWLOAD
Untuk Aplikasi Madrasah Ibtidaiyah/MI sederajat silahkan : DOWNLOAD

Download Format Rapor SD, SMP, SMA, SMK


File-file format rapor SD, SMP, SMA, dan SMA yang saya share kali ini berformat word sehingga dapat dimungkinkan perbaikan jika diperlukan. Berikut links download format rapor pada links di bawah :
Demikian share info update terkait contoh format rapor kurikulum 2013 lengkap untuk jenjang pendidikan dasar maupun menengah beserta pedoman dan Juknis terkait Laporan Capaian Kompetensi (LCK) ataupun Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik (LHPKPD) pada Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat dan terimakasih…



Contoh Penilaian Ketrampilan KI-4 Kurikulum 2013 PJOK


Petunjuk Penilaian

Penilaian keterampilan diberikan dalam bentuk kinerja, yaitu suatu proses yang bersifat prosedural dalam melakukan suatu gerakan, mulai dari posisi awal, gerakan, dan akhir gerakan,

Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4. (Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1). Dan tanda cek (√) tersebut menunjukkan kompetensi yang diharapkan.

a. Butir soal Keterampilan :

Lakukan prinsip dasar pukulan servis panjang fore- hand Posisi awal : berdiri sikap melangkah, badan agak condong ke depan, berat badan bertumpu pada kaki depan, bola dipegang depan badan .
b. Gerakan :

Pindahkan berat badan ke depan bersamaan raket diayun ke depan ke arah bola yang tergantung, kontak raket dengan bola pada ketinggian lutut, lakukan berulang-ulang setelah bola posisi berhenti.
c. Akhir gerakan : 

Berat badan dibawa ke depan, badan agak condong ke depan,raket posisi lurus ke atas, pandangan ke arah bola
d. Deskripsi Penilaian Posisi awal :

a) Skor 4: 

Jika peserta didik mampu melakukan empat prinsip dasar posisi awal pukulan forehand panjang
b) Skor 3: 

Jika peserta didik mampu melakukan tiga prinsip dasar posisi awal pukulan forehand panjang
c) Skor 2: 

Jika peserta didik mampu melakukan dua prinsip dasar posisi awal pukulan forehand panjang
d) Skor 1: 

Jika peserta didik mampu melakukan satu prinsip dasar posisi awal pukulan forehand panjang
Deskripsi Penilaian Gerakan :

a) Skor 4: 

Jika peserta didik mampu melakukan empat prinsip dasar gerakan pukulan forehand panjang
b) Skor 3: 

Jika peserta didik mampu melakukan tiga prinsip dasar gerakan pukulan forehand panjang
c) Skor 2
Jika peserta didik mampu melakukan dua prinsip dasar gerakan pukulan forehand panjang
d) Skor 1: 

Jika peserta didik mampu melakukan satu prinsip dasar gerakan pukulan forehand panjang
Deskripsi Penilaian Akhir gerakan :

a) Skor 4: 
Jika peserta didik mampu melakukan empat prinsip dasar akhir ger- akan pukulan forehand panjang
b) Skor 3: 
Jika peserta didik mampu melakukan tiga prinsip dasar akhir ger- akan pukulan forehand panjang
 c) Skor 2: 
Jika peserta didik mampu melakukan dua prinsip dasar akhir gerakan pukulan forehand panjang 
d) Skor 1: 
Jika peserta didik mampu melakukan satu prinsip dasar akhir gerakan pukulan forehand panjang 
Contoh Rubrik Penilaian Tabel KI-4 Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
No
Nama peserta didik
Aspek yang dinilai
Jmlh Skor
Nilai
Butir Soal
1
2
        3
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikri
4
Rian
5
Diana
Dst.
Skor max = 12
Nilai = skor perolehan / skor max X 4
Komentar Orang Tua Murid :
Demikian yang bisa disampaikan mengenai contoh penilaian kurikulum 2013 KI-4 ini, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. terimakasih

Bel Sekolah Otomatis Full Free

Softwere Bel Sekolah Otomatis

Berikut ini adalah Bel otomatis yang digunakan untuk membantu pihak sekolah menekan bel secara otomatis melalui software yang digunakan ini.

Adapun Password settingnya adalah  DARUNNAJAH (HURUF BESAR SEMUA)

DARUNNAJAH.... Baca Selengkapnya di : http://www.mahanani.web.id/2012/11/cara-setting-bel-sekolah-gratis.html
Copyright www.mahanani.web.id Media Belajar
SARANA , KEMUDAHAN DAN KELENGKAPAN PROGRAM
  • Semua menu disajikan dalam bahasa Indonesia dan diringkas hanya dalam 1 halaman display. 
  • Setting menu mudah dipahami dan boleh dicoba-coba tanpa harus kawatir merusak program. 
  • Nama suara/lagu yg akan dipakai dapat dipilih secara mudah pada daftar suara, cukup tekan enter maka suara yg terpilih akan masuk dalam daftar setting suara.
  • Penambahan isian suara dapat dilakukan sendiri oleh pihak sekolah dengan memasukkan suara hasl rekaman sendiri atau MP3 yg sudah jadi kedalam direktori BEL.
  • Untuk rekaman paling mudah dapat menggunakan sarana SOUND RECORDER yg telah disediakan oleh Windows atau dengan program recorder lainnya. 
  • Dapat dipergunakan untuk jadwal pelajaran yg rumit, sehingga jadwal bel yg susah menjadi mudah. Dilengkapi dengan TEST SOUND sehingga suara yg terpilh dapat diperdengarkan dulu sebelum benar-benar dipergunakan dalam keseharian jadwal pelajaran 
ALAT PENUNJANG FUNGSI BEL YG HARUS DIMILIKI SEKOLAH
Komputer minimal pentium III
Komputer tidak harus khusus bel, tapi cukup diinstal pada komputer TU yg biasanya sehari-hari dipakai untuk mengetik laporan.
Speaker Active atau Speaker Corong (MegaPhone) Penentuan jenis speaker sesuai dengan sekolah masing-masing tergantung pada kerasnya suara dan jarak yg dibutuhkan sehingga informasi dapat sampai pada tempat yg dikehendaki.
SOFTWARE INI TIDAK DIPERJUAL BELIKAN
Langsung saja download aplikasinya dibawah ini














Download Alternatif  disini

Download SILABUS-RPP SD Kurikulum 2013 Terlengkap 2014


Download SILABUS-RPP SD Kurikulum 2013 Terlengkap 2014 - Dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum 2013, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melaksanakan program pendampingan bagi sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013, dengan  bahan-bahan pedampingan sebagai berikut:

Download SILABUS-RPP SD Kurikulum 2013 Terlengkap 2014 Silahkan Download semua. Bagi yang membutuhkan Download SILABUS-RPP SD Kurikulum 2013 Terlengkap 2014 silahkan Pilih aja sesuai kebutuhan saudara-saudara sekalian, pada link di bawah ini :


Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 1

Silabus
    1.  Silabus Diri Sendiri_ Jujur, Tertib dan Bersih | Download Server 2
    2.  Silabus Kegemaranku | Download Server 2
    3.  Silabus Kegiatanku | Download Server 2
    4.  Silabus Keluargaku | Download Server 2
    5.  Silabus Pengalamanku | Download Server 2
    6.  Silabus Lingkungan Bersih dan Sehat | Download Server 2
    7.  Silabus Benda, Binatang dan Tanaman di Sekitarku | Download Server 2
    8.  Silabus Peristiwa Alam | Download Server 2
    9.  Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
  10.  Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
  11.  Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
  12.  Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  13.  Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  14.  Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2

RPP

Kelas 1 Tema 1:

Kelas 1 Tema 2:

Kelas 1 Tema 3:

Kelas 1 Tema 4:



Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 2

Silabus
    1. Silabus Hidup Rukun | Download Server 2
    2. Silabus Bermain di Lingkunganku | Download Server 2
    3. Silabus Tugas Sehari-hari | Download Server 2
    4. Silabus Aku dan Sekolahku | Download Server 2
    5. Silabus Hidup Sehat dan Bersih | Download Server 2
    6. Silabus Air Bumi dan Matahari | Download Server 2
    7. Silabus Merawat Hewan dan Tumbuhan | Download Server 2
    8. Silabus Keselamatan di Rumah dan Perjalanan | Download Server 2 |
    9. Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
  10. Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
  11. Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
  12. Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  13. Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  14. Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2


Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 3

Silabus
    1. Silabus Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar
    2. Silabus Pengalaman yang Mengesankan
    3. Silabus Mengenal Cuaca dan Musim
    4. Silabus Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul
    5. Silabus Mari Bermain dan Berolahraga
    6. Silabus Indahnya Persahabatan
    7. Silabus Mari Kita Berhemat untuk Masa Depan
    8. Silabus Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari
    9. Silabus Menjaga Kelestarian Lingkungan
  10. Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
  13. Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
  14. Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
  15. Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  16. Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  17. Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2


Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 4

Silabus
    1. Silabus Indahnya Kebersamaan
    2. Silabus Selalu Berhemat Energi
    3. Silabus Peduli terhadap Makhluk Hidup
    4. Silabus Berbagai Pekerjaan
    5. Silabus Menghargai Jasa Pahlawa
    6. Silabus Indahnya Negeriku
    7. Silabus Cita-citaku
    8. Silabus Daerah Tempat Tinggalku
    9. Silabus Makanan Sehat dan Bergizi
  10. Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
  13. Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
  14. Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
  15. Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  16. Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  17. Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2

RPP

Kelas 4 Tema 1:

Kelas 4 Tema 2:

Kelas 4 Tema 3:

Kelas 4 Tema 4:

Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 5

Silabus
    1. Silabus Bermain dengan Benda-benda di Sekitarnya
    2. Silabus Peristiwa Dalam Kehidupan
    3. Silabus Hidup Rukun
    4. Silabus BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA
    5. Silabus SEHAT ITU PENTING
    6. Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
    7. Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
    8. Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
    9. Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  10. Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  11. Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2


Download Silabus/RPP Kurikulum 2013 Kelas 6

Silabus
    1. Silabus Selamatkan Makhluk Hidup
    2. Silabus Bhinneka Tunggal Ika
    3. Silabus Tokoh dan Penemu
    4. Silabus Globalisas
    5. Silabus Wirausaha
    6. Silabus Kesehatan Masyarakat
    7. Silabus PA. Islam SD | Download Server 2
    8. Silabus PA. Kristen SD | Download Server 2
    9. Silabus PA Khatolik SD | Download Server 2
  10. Silabus PA Hindu SD | Download Server 2
  11. Silabus PA Budha SD | Download Server 2
  12. Silabus PA. Konghucu SD | Download Server 2


Catatan :
  • Gratis.
  • Materi Tidak Untuk dijual hanya sebagai bahan Referensi.
  • Jangan Lupa Komentarnya di tunggu yah.
  • Gunakan CTRL+F untuk memudahkan pencarian data.
  • Cara download>> Tunggu 5 second/detik, klik Skip Ad
Cara downlod>> 
Tunggu 5 second/detik

klik Skip Ad

PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON-PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014


Assalamualaikum wr  wb rekan -rekan guru yang berada di seluruh indonesia, siang ini kuambil.com akan berbagi tips dan panduan cara pengusulan inpassing Guru Non-PNS (GTY) Jenjang Dikdas tahun 2014 , barang kali diantara rekan-rekan guru belum tau carany bisa mengikuti tutorial dibawah ini , semoga bermanfaat………
Sedikit membantu rekan-rekan Guru Tetap Yayasan (GTY) yang sudah bersertifikasi dan belum
8 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
memperoleh SK Penyetaraan Pangkat dan Jabatan (Inpassing), kami berikan panduan langkah-langkah pengecekan datanya.
1. Silahkan baca dulu informasinya lewat laman resmi http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id
Sesuai laman diatas ada 4 (empat) point penting yang wajib diketahui, yakni ;
00%2B(292%2Bx%2B174) INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014 a. GBPNS yang memenuhi syarat berdasarkan Dapodikdas akan diberi nomor urut berdasarkan status kepemilikan sertifikat pendidik, usia, serta masa kerja.
b. Pengumuman GBPNS yang dapat mengirimkan berkas dilaksanakan secara bertahap melalui laman:p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id.
c.  Selanjutnya, bagi yang sudah mendapatkan nomor urut harus segera mengirimkan berkas pengajuan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kemdikbud sesuai mekanisme yang telah ditentukan dalam Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 dan Juknis Kesetaraan bagi GBPNS.

d. Seluruh informasi yang terkait dengan proses penyetaraan jabatan dan pangkat GBPNS disampaikan melalui laman Direktorat P2TK Dikdas.
2. Setelah memahami point-point diatas silahkan buka laman http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id
Download dulu dasar hukum dan mekanime pelaksanaan Inpassing ini di link yang sudah disediakan, seperti yang ditunjukkan tanda panah digambar
0%2B(292%2Bx%2B175) INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
3. Setelah membaca informasinya, silahkan cek status data anda lewat link ini atau lewat link yang ditunjukkan tanda panah digambar
01%2B(292%2Bx%2B175) INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
4. Akan masuk ke halaman Lembar Info PTK
1 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
5. Untuk mengecek Nomor Urut dan Nomor Pemberkasan, silahkan isi kolom User ID dengan NRG dan Password dengan tahun-bulan-tanggal lahir Anda.
Untuk dasar data dapodik kita pilih Semester 2 (2013/2014) karena untuk data terbaru (Semester 1 2014/2015) belum masuk ke server Lembar Info PTK.
2.0 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
6. Ketik ulang Scurity Kode (Kode Pengaman) yang muncul, kemudian klik menu “Submit”
3.0 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
7. Jika semua isian benar, maka akan tampil halaman Info PTK seperti gambar dibawah ini, untuk melihat apakah Anda masuk dalam daftar antrian pemberkasan klik tab kedua (JABATAN FUNGSIONAL GURU BUKAN PNS)
4.0 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
8. Akan tampil halaman tab kedua yang berisi informasi Mekanisme Penyetaraan Guru Bukan PNS, untuk melihat Nomor Urut klik menu “Cetak Nomor Berkas”
6.0 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
9. Tunggu beberapa saat sampai tampil halaman baru
Jika gambar yang tampil seperti dibawah ini, maka Anda SUDAH MASUK dalam daftar urut pemanggilan, namun Anda belum memiliki Nomor Berkas karena untuk pemberkasan tahap pertama (jadwal pengiriman berkas sampai akhir september) diambil dari Nomor Urut 00001 s.d. 20.000
7.0 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
Jika gambar yang tampil seperti dibawah ini, maka Anda BELUM MASUK ke dalam daftar pemanggilan. Jika anda sudah mempunyai sertifikat pendidik dan mengajar minimal 24 jam per minggu, silahkan cek ulang biodata anda (terutama masa kerja) pastikan telah sesuai.
7.1 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
10. Jika anda masuk dalam Nomor Urut 00001 s.d 20.000, maka anda akan langsung memperoleh file download (dalam bentuk PDF) seperti gambar ini
8 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
Silahkan lengkapi berkas-berkas yang disyaratkan dan segera kirim ke alamat ;
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
u.p. Direktur Pembinaan PTK Dikdas,
Ditjen Dikdas Kemdikbud
PO BOX 1316 JKS 12013

Solusi Jika Tidak Mendapat Nomor Urut Program Inpassing

Jika anda seorang guru dengan status GTY dan sudah bersertifikasi akan tetapi setelah di cek di webInfo PTK anda tidak terdaftar dalam program tersebut, mungkin kasus dibawah ini yang menjadi sebabnya.
1 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
Siang hari tadi saya kedatangan salah satu PTK dengan membawa permasalahan Tidak Mendapat Nomor Urut Pemberkasan Inpassing, padahal yang bersangkutan GTY dan sudah sertifikasi. Kenapa ini bisa terjadi? Mungkin sebabnya begini (saya tidak punya akses ke database server P2TK, jadi hanya bermain logika);
1. Data dasar untuk pemanggilan pemberkasan inpassing (pemberian nomor urut dan nomor pemberkasan) adalah data dapodikdas semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
2. Setelah saya cek ke web Info PTK dengan pilihan login ke Semester 2 2013/2014 dan juga login ke Semester 1 2014/2015, ternyata terlihat perbedaan data yang mencolok seperti yang ada digambar dibawah ini:
-> Data Semester 2 2013/2014
2013 2 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
-> Data Semester 1 2014/2015
2014 1 INI DIA PANDUAN CARA PENGUSULAN INPASSING GURU NON PNS (GTY) JENJANG DIKDAS TAHUN 2014
Dari 2 (dua) gambar diatas kita bisa cermati di beberapa point (terutama di gambar Data Semester 2 2013/2014) :
a. Kolom “Update data terakhir”
Untuk gambar Data Semester 2 2013/2014 terlihat jelas diambil dari BSD, bisa dipastikan setelah mengirim file BSD operator sekolah tidak melakukan sinkronisasi data lagi.
b. Kolom “Nama Status Kepegawaian”
Di gambar Data Semester 2 2013/2014 terlihat jelas bahwa operator sekolah mengisi kolom Nama Stastus Kepegawaian” dengan pilihan “GTT/PTT Provinsi”.
Kesimpulannya;
PTK tersebut tidak mendapat nomor urut dan nomor pemberkasan karena yang bersangkutan berstatus kepegawaian “GTT/PTT Provinsi”, sedangkan syarat utama untuk ikut Inpassing adalah berstatus GTY. Mungkin akan ada yang bertanya kenapa tahun semester kemarin SKTP bisa terbit sedangkan statusnya “GTT/PTT Provinsi”? jawabannya karena semester kemarin server cetak SKTP tidak memverifikasi kolom tersebut.
Terus bagaimana Solusinya?
Langkah yang bisa diambil oleh operator adalah dengan memperbaiki data Semester 2 2013/2014 lewat Aplikasi Dapodikda, pastikan sudah memlih periode Semester 2 2013/2014 saat login. setelah semua data diperbaiki jangan lupa untuk langsung mensinkron data perubahan tersebut.
Cara ini belum terbukti hasilnya tetapi lebih baik mencoba dari pada tidak ada usaha apapun.
Nah demikian panduan dari kuambil.com ini , Semoga ada manfaatnya untuk kita semua, Sekian dan terima kasih atas kunjungannya……

PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, KKM K12 KELAS 1,2,4,5

DOWNLOAD GRATIS

RPP KELAS 1 TERLENGKAP

TEMA 1  : DIRIKU
TEMA 2  : KEGEMARANKU
TEMA 3  : KEGIATANKU
TEMA 4  : KELUARGAKU
TEMA 5  : PENGALAMANKU
TEMA 6  : LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT DAN ASRI
TEMA 7  : BENDA HEWAN DAN TANAMAN DI SEKITARKU
TEMA 8  : PERISTIWA ALAM
DOWNLOAD DI SINI http://downloads.ziddu.com/download/24154805/RPP-KELAS-I.rar.html

RPP SD/MI 
KELAS II SEMESTER 1 DAN 2
  1. TEMA 1  : HIDUP RUKUN
  2. TEMA 2  : BERMAIN DI LINGKUNGANKU
  3. TEMA 3  : TUGAS SEHARI-HARI
  4. TEMA 4  : AKU DAN SEKOLAHKU
  5. TEMA 5  : HIDUP SEHAT DAN BERSIH
  6. TEMA 6  : AIR BUMI DAN MATAHRI
  7. TEMA 7  : MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN
  8. TEMA 8  ; KESELAMATAN DIRUMAH DAN PERJALANAN
SILABUS INTEGRASI , PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER DAN KKM KELAS II
KURIKULUM 2013 SD/MI
SILAHKAN DOWNLOAD DI sinihttp://downloads.ziddu.com/download/24163067/RPP-KLS-II.rar.html

https://drive.google.com/open?id=0B7CwHP2ZiuWGY3BRbDlmZXdfeWM&authuser=0

RPP KELAS IV SEMESTER 1 & 2
  1. TEMA 1  : INDAHNYA KEBERSAMAAN
  2. TEMA 2  : SELALU BERHEMAT ENERGI
  3. TEMA 3  : PEDULI TERHADAP MAHLUK HIDUP
  4. TEMA 4  : BERBAGAI PEKERJAAN
  5. TEMA 5  : PAHLAWANKU
  6. TEMA 6  : INDAHNYA NEGERIKU
  7. TEMA 7  : CITA-CITAKU
  8. TEMA 8  : TEMPAT TINGGALKU
  9. TEMA 9  : MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI

SILAHKAN DOWNLOAD DISINI  http://downloads.ziddu.com/download/24141892/RPP-KELAS-IV.rar.

RPP KELAS 5 SEMETER 1 & 2
  • TEMA 1  : BENDA-BENDA DILINGKUNGAN SEKITAR
  • TEMA 2  : PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN
  • TEMA 3  : KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT
  • TEMA 4  : SEHAT ITU PENTING
  • TEMA 5  : BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA
  • TEMA 6  : ORGAN TUBUH MANUSIA
  • TEMA 7  :SEJARAH PERADABAN DAN HEWAN
  • TEMA 8  : EKOSISTEM
  • TEMA 9  : LINGKUNGAN SAHABAT KITA

 
 
 
Semoga Bermanfaat


MATERI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KONSEP SUPERVISI AKADEMIK (MATERI DIKLAT UNTUK MEMPEROLEH NUKS)


A.          KONSEP SUPERVISI AKADEMIK
Salah satu tugas kepala sekolah/madrasah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu,  setiap kepala sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik. 

Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah sebagai berikut.
  1.  Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan
  2.  Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
  3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
  4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
  5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
  6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan pro­ses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, pelatihan ini  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) Memahami konsep supervisi akademik; (2) membuat rencana program supervisi akademik; (3) menerapkan teknik-teknik supervisi akademik; (4) menerapkan supervisi klinis; (5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik.
1.    Konsep Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja  guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
2.    Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan supervisi akademik adalah:
a.    membantu guru mengembangkan kompetensinya,
b.    mengembangkan kurikulum,
c.    mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.
3.    Prinsip-prinsip supervisi akademik
a.    Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
b.    Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.
c.    Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d.    Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.    
e.    Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
f.     Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.
g.    Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
h.    Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.
i.      Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
j.      Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
k.    Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor
l.      Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
m.   Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
n.    Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).
4.    Dimensi-dimensi subtansi supervisi akademik
a.    Kompetensi kepribadian.
b.    Kompetensi pedagogik.
c.    Kompotensi profesional.
d.    Kompetensi sosial.
Sering dijumpai adanya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik belum baik. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu  guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka.
Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik. Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya. Penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi mutu  kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. Agar supervisi akademik dapat membantu guru mengembangkan kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.


Salah satu tugas kepala sekolah adalah merencanakan supervisi akademik. Agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat rencana program supervisi akademik.
1.    Konsep perencanaan program supervisi akademik
Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan  serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.    Manfaat perencanaan program supervisi akademik
Manfaat perencanaan program supervisi akademik adalah sebagai berikut :
a.    sebagai pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik,
b.    untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi akademik, dan
c.    penjamin penghematan serta keefektifan penggunaan sumber daya sekolah (tenaga, waktu dan biaya).
3.    Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi akademik
Prinsip-prinsip perencanaan program supervisi akademik adalah:
a.    obyektif (data apa adanya),
b.    bertanggung jawab,
c.    berkelanjutan,
d.    didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan, dan
e.    didasarkan pada kebutuhan dan kondisi sekolah/madrasah.
4.    Ruang lingkup supervisi akademik
Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:
a.    Pelaksanaan KTSP
b.    Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.
c.    Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya.
d.    Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan sebagai berikut:
1)    model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;
2)    peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik,   memotivasi, mendorong kreativitas dan dialogis;
3)    peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang kreatif dan inovatif, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi;
4)    keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.
5)    bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar siswa mampu:
a)    meningkat rasa ingin tahunya;
b)    mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan;
c)    memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi;
d)    mengolah informasi menjadi pengetahuan;
e)    menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
f)     mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain; dan
g)    mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.
Supervisi akademik juga mencakup buku kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama supervisi edukatif adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru, siswa, kurikulum, alat dan buku pelajaran serta kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, fokus utama supervisi edukatif adalah usaha-usaha yang sifatnya memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang secara profesional sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya, yaitu: memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan-kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Supervisi edukatif juga harus didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai.
  1. Instrumen-instrumen supervisi akademik
Seorang kepala sekolah/madrasah yang akan melaksanakan kegiatan supervisi harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan, sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang direncanakan, dan instrumen yang sesuai, berupa format-format supervisi dapat dilihat pada lampiran berupa format 1 sampai dengan 9.
6.    Bagaimana model-model supervisi akademik?
Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis administrasi sekolah, sedangkan supervisi akademik lebih diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut ini akan dibahas lebih mendalam mengenai supervisi akademik.
a.    Model supervisi tradisional
1)    Observasi Langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada guru yang sedang mengajar melalui prosedur: pra-observasi dan post-observasi.
a)    Pra-Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b)    Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup.
c)    Post-Observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan.
2)    Supervisi akademik dengan cara tidak langsung
a)    Tes dadakan
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai dengan yang sudah dipelajari peserta didik waktu itu.
b)    Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi Proses Pembelajaran (PBM), laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi. Supervisor dengan guru mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahan dan mencari berbagai alternatif jalan keluarnya.
c)    Metode angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan siswanya dan sebagainya.
b.    Model kontemporer (masa kini)
Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan klinis, sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu: dengan observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.
C.   TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK
Satu di antara tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu,  setiap Kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik. Teknik-teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok (Gwyn, 1961).
Teknik supervisi akademik ada dua, yaitu teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.
1.    Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi  perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya.
2.    Macam-macam teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu:
a.    kunjungan kelas,
b.    observasi kelas,
c.    pertemuan individual,
d.    kunjungan antarkelas, dan
e.    menilai diri sendiri.
3.    Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam kelas.
Melaksanakan kunjungan kelas
Cara melaksanakan kunjungan kelas:
a.    dengan  atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
b.    atas permintaan guru bersangkutan,
c.    sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan
d.    tujuan kunjungan harus jelas.
 Tahap-tahap kunjungan kelas
Ada empat tahap kunjungan kelas.
a.    Tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
b.    Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
c.    Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi.
d.    Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Kriteria kunjungan kelas
Dengan menggunakan enam kriteria yaitu:
a.    memiliki tujuan-tujuan tertentu;
b.    mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru;
c.    menggunakan instrumen observasi untuk mendapatkan data yang obyektif;
d.    terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian;
e.    pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses pembelajaran; dan
f.     pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut.
3.    Observasi kelas
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif  aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.
4.   Aspek-aspek yang diobservasi di dalam kelas
Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah:
a.    usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
b.    cara menggunakan media pengajaran
c.    variasi metode,
d.    ketepatan penggunaan media dengan materi
e.    ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan
f.     reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.
5.    Pelaksanaan observasi kelas
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap:
a.    persiapan,
b.    pelaksanaan,
c.    penutupan,
d.    penilaian hasil observasi; dan
e.    tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap dengan instrumen observasi, 2) menguasai masalah dan tujuan supervisi, dan 3) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran.
  • 6.      Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor guru. Tujuannya adalah:
a.    memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi;
b.    mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
c.    memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan
d.    menghilangkan atau menghindari segala prasangka.
  1. Jenis-jenis pertemuan individual
Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai berikut
a.    classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
b.    office-conference. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.
c.    causal-conference. Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
d.    observational visitation. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Pelaksanaan pertemuan individual
Supervisor harus berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih meragukan.
  1. Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran.
  1. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas
Caranya:
a.    harus direncanakan;
b.    guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi;
c.    tentukan guru-guru yang akan mengunjungi;
d.    sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
e.    supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat;
f.     adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu;
g.    segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
h.    adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.
11.    Menilai diri sendiri
Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri.
12.    Cara-cara menilai diri sendiri
Caranya sebagai berikut.
a.    Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.
b.    Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
c.    Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun secara kelompok.
13.    Supervisi kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn (1961), ada tiga belas teknik supervisi kelompok yaitu:
a.    kepanitiaan-kepanitiaan,
b.    kerja kelompok,
c.    laboratorium dan kurikulum,
d.    membaca terpimpin,
e.    demonstrasi pembelajaran,
f.     darmawisata,
g.    kuliah/studi,
h.    diskusi panel,
i.      perpustakaan,
j.      organisasi profesional,
k.    buletin supervisi,
l.      pertemuan guru,
m.   lokakarya atau konferensi kelompok
Tidak satupun di antara teknik-teknik supervisi individual atau kelompok di atas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan guru di sekolah. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus mampu menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru. Untuk menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina, juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic guru.
Jika kepala sekolah ingin mengadakan supervisi akademik, maka pastikan dulu apakah supevisi itu untuk individual atau kelompok. Kemudian pilihlah teknik supervisi yang tepat menurut pengalaman kepala sekolah dengan banyak bertanya kepada pengawas sekolah selaku pembina atau teman sejawat.
D.           KONSEP SUPERVISI KLINIS
Ide untuk memberlakukan supervisi klinis bagi guru muncul ketika guru tidak harus disupervisi atas keinginan kepala sekolah sebagai supervisor tetapi atas kesadaran guru untuk datang ke supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik seyogyanya memiliki pengetahuan dan menguasai penerapan supervisi klinis.
1.    Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan supervisi klinis: pengembangan profesional dan motivasi kerja guru.
2.    Pelaksanaan supervisi klinis
Menurut Sullivan & Glanz (2005), ada empat langkah yaitu:
a.    perencanaan pertemuan,
b.    observasi,
c.    pertemuan berikutnya, dan
d.    repleksi kolaborasi.
Langkah-langkah perencanaan pertemuan meliputi: 1) memutuskan fokus observasi (pendekatan umum, informasi langsung, kolaboratif, atau langsung diri sendiri), 2) menetapkan metode dan formulir observasi, 3) mengatur waktu observasi dan pertemuan berikutnya. Langkah-langkah observasi: a) memilih alat observasi, b) melaksanakan observasi, c) memverifikasi hasil observasi dengan guru pada pertemuan berikutnya, d) menganalisis data hasil verifikasi dan menginterpretasi, dan e) memilih pendekatan interpersonal setelah pertemuan berikutnya. Langkah-langkah pertemuan berikunya adalah menentukan fokus dan waktu. Langkah-langkah refleksi kolaborasi: (1) menemukan nilai-nilai apa? (2) mana yang kurang bernilai, (3) apa saran-saran anda.
 
3.    Perbedaan Pokok Supervisi Tradisional dengan Supervisi Klinis Ditinjau dari Pendekatannya
No
Supervisi Tradisional (Preskriptif)
Supervisi Klinis (Kolaboratif)
1
Supervisor bertindak sebagai inspektur yang harus mengamankan peraturan yang berlaku.
Supervisor bertindak sebagai mitra atau rekan kerja guru.
2
Supervisor menganggap dirinya sebagai seorang ahli dan memiliki rasa super jika dibanding dengan guru yang disupervisi.
Supervisor dan guru yang disupervisi mempunyai derajat keahlian yang sama.
3
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan preskriptif (membandingkan apa yang diobservasi dengan apa yang dijadikan model).
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan inkuiri (mencoba menemukan dan memahami apa yang dilakukan guru)
4
Supervisor lebih berkuasa dari guru yang disupervisi dalam kegiatan diskusi sebelum dan sesudah observasi
Diskusi dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pengamatan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Diskusi bersifat terbuka dan objektif.
5
Supervisi bertujuan untuk menjamin agar metode yang ditetapkan diterapkan secara benar
Supervisi bertujuan untuk membantu mengembangkan profesionalitas guru melalui kegiatan-kegiatan reflektif.
4.    Terdapat perbedaan antara supervisi non-klinis dengan supervisi klinis sebagai berikut (La Sulo, 1988:9).
No
Aspek
Supervisi non klinis
Supervisi klinis
1
Prakarsa dan tanggung jawab
Terutama oleh supervisor
Diutamakan oleh guru
2
Hubungan supervisor dengan guru
Realisasi atasan dengan bawahan
Realisasi kolegial yang sederajat dan interaktif
3
Sifat supervisi  
Cenderung direktif atau otokratif
Bantuan yang demokratis
4
Sasaran supervisi
Samar-samar atau sesuai keinginan supervisor
Diajukan oleh guru sesuai dengan kebutuhannya, dikaji bersama menjadi kontrak
5
Ruang lingkup supervisi 
Umum dan luas
Terbatas sesuai kontrak
6
Tujuan supervisi 
Cenderung evaluatif
Bimbingan yang analitis dan deskriptif
7
Peran supervisor dalam pertemuan
Banyak member tahu dan mengarahkan
Banyak bertanya untuk analisis diri
8
Balikan
Atas kesimpulan supervisor
Dengan analisis dan interprestasi bersama berdasarkan data observasi sesuai kontrak.
Supervisi klinis dapat dianalogikan dengan istilah klinis dalam dunia kesehatan yang menunjuk pada suatu tempat untuk berobat. Seorang pasien datang ke klinis bukan karena diundang dokter melainkan karena ia membutuhkan pengobatan agar sembuh dari penyakitnya. Selanjutnya, dokter mengadakan diagnosis dan resep untuk mengobati penyakit pasiennya. Dalam dunia sekolah, guru datang sendiri menemui kepala sekolah untuk meminta bantuan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya.
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyata ini diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun stakeholders. Tindak lanjut tersebut berupa: penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar dan guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
Tindak lanjut dari hasil analisis merupakan pemanfaatan hasil supervisi. Dalam materi pelatihan tentang tindak lanjut hasil supervisi akan dibahas mengenai pembinaan dan pemantapan instrumen.
1.      Pembinaan 
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak langsung.
a.    Pembinaan langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis supervisi.
b.    Pembinaan tidak langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervisi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan kepala sekolah/madrasah dalam membina guru untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam:
1.      Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan pembantu guru lainnya
2.      Menggunakan buku teks secara efektif
3.      Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat mereka pelajari selama pelatihan profesional/inservice training
4.      Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
5.      Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)
6.      Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa
7.      Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
8.      Mengelompokan siswa secara lebih efektif
9.      Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama
10.   Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil
11.   Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas
12.   Meraih moral dan motivasi mereka sendiri
13.   Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan kreatifitas layanan pembelajaran
14.   Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilan berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan
15.   Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
2.      Pemantapan Instrumen Supervisi
Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi dapat dilakukan dengan cara diskusi kelompok oleh para supervisor tentang instrumen supervisi akademik maupun instrumen supervisi non akademik.
Dalam memantapkan instrumen supervisi, dikelompokkan menjadi:
a.   Persiapan guru untuk mengajar terdiri dari:
1)  Silabus
2)  RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3)  Program Tahunan
4)  Program Semesteran
5)  Pelaksanaan proses pembelajaran
6)  Penilaian hasil pembelajaran
7)  Pengawasan proses pembelajaran
b.   Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar
1)      Lembar pengamatan
2)      Suplemen observasi (ketrampilan mengajar, karakteristik mata pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya)
c.   Komponen dan kelengkapan instrumen, baik instrumen supervisi akademik maupun isntrumen supervisi non akademik.
d.   Penggandaan instrumen dan informasi kepada guru bidang studi binaan atau kepada karyawan untuk instrumen non akademik.
Dengan demikian, dalam tindak lanjut supervisi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.   Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut supervisi akademik sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar.
b.   Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan, setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau yang  mungkin akan muncul.
c.   Umpan balik akan member prtolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi.
d.   Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerjanya.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai berikut.
1.   Mengkaji rangkuman hasil penilaian.
2.   Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.
3.   Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah merancang kembali program supervisi akademik guru untuk masa berikutnya.
4.   Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
5.   Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.
6.   Ada lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu:
a.   menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
b.   analisis kebutuhan,
c.   mengembangkan strategi dan media,
d.   menilai, dan
e.   revisi
Seorang kepala sekolah telah selesai mensupervisi guru A mapel IPA. Hasil rekapitulasi skor menunjukkan 86 yang dikategorikan Baik dengan beberapa catatan, dilanjutkan dengan evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi menggunakan format dalam (lampiran) yang mengacu perencanaan program supervisi akademik. Caranya dengan menambah satu kolom lagi untuk kolom realisasi. Selanjutnya, realisasi dibandingkan dengan target atau indikator untuk mengetahui tingkat ketercapaiannya.
Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press.
Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.
Gwynn, J.M. 1961. Theory and Practice of Supervision. New York: Dodd, Mead & Company.
Robbins, S.P.2008. The Truth about Managing People. Second Edition. Upper Sadle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.
Sergiovanni, T.J. 1982. Supervision of Teaching. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development.
Sullivan, S. & Glanz, J. 2005. Supervision that Improving Teaching Strategies and Techniques. Thousand Oaks, California: Corwin Press.
Verma, V.K. 1996. The Human Aspects of Project Management Human Resources Skills for the Project Manager. Volume Two. Harper Darby,PA: Project Management Institute.